Kemarin saya dapat pengalaman dan motivasi yang sangat kuat untuk merintis kesuksesan dari teman saya. Azhary namanya, tapi bukan DR Azhari yang teroris itu.
Jum’at kemarin pukul 11.30 siang beliau dating ke tempat saya untuk mengajak saya Jum’atan, akhirnya jam 12 kurang kami pun berangkat Jum’atan di sebuah pelataran Masjid yang Masjid utamanya sedang di renovasi total. Akhirnya kami Jumatan berdesak-desakan dan panas-panasan di pelataran Masjid tersebut. Dari kejadian ini saya dapat sesuatu, semangat persatuan warga Desa Peusar, Kec. Panongan - Tangerang terutama kaum Muslim masih ada dan kuat sekali, terbukti walaupun dalam kondisi yang sangat darurat seperti itu kami masih khidmat Jumatan.
Selesai Jumatan kami pulang tapi sebelum ke rumah mampir dulu di sebuah warteg karena lapar. Baru setengah jam kemudian kami pulang. Sesampainya di rumah, teman saya ini mengajak saya untuk melihat proyek-proyek beliau yang ada di daerah Summarecon dan BSD. Karena usaha saya lagi sepi dan saya juga lagi bĂȘte, butuh jalan-jalan. Akhirnya saya menyetujuinya. Saya ikut dia “jalan-jalan”.
Baru pertama kali ini saya bisa menuruti ajakan dia. Memang sudah sejak lama beliau ingin saya ikut dia jalan-jalan melihat proyek-proyek dia. Karena saya ingin belajar dari dia bagaimana jadi pemborong yang sukses seperti dia.
Di mobil, saya di suguhi beberapa CD Audio motivasi dari beberapa Motivator terkenal di Indonesia. Saya memilih memutar Motivasi dari Tung Desem Waringin. Saya menyimak penjelasan tentang Leader dan Manager, Strategi Pemasaran juga Financial Revolution. Apa yang saya dapatkan dari Tung Desem Waringin adalah motivasi untuk tetap berjuang dan terus meningkatkan keinginan untuk sukses. Yah namanya juga motivator pasti memberikan motivasi dong. Tapi yang kami berdua bahas bukan motivasi yang beliau berikan, melainkan tentang Tung Desem Waringin-nya, ketika kami melihat tayangan di DCD player ketika Tung Desem Waringin melakukan sensasi Hujan Duit dan Mengendarai kuda di jalan raya, sebenarnya apa yang beliau lakukan. Argumen saya, ya saya menyimpulkan dari Motivasi yang dia sampaikan sendiri, hal yang beliau lakukan adalah strategi pemasaran dia sendiri, ga ada maksud apa-apa selain strategi pemasaran aja, tidak apa-apa beliau membuang uang segitu banyaknya kalau nantinya bukunya jadi National Best Seller, mungkin yang beliau dapatkan lebih dari itu, menyebar umpan untuk mendapatkan ikan yang besar. Dalam salah satu bukunya, ada testimony dari bapak Presiden SBY, salah satu strategi pemasaran juga pastinya, menurut saya.
Seperti yang di terangkan beliau sedikit yang bisa saya simpulkan, bahwa sebuah produk yang akan kita jual, kemaslah seindah mungkin, tawarkan nilai plus-nya, kenapa harus membeli produk kita, gebrak pasar.
Kembali ke pembicaraan kami selama perjalanan, dari mulai berangkat sampai kembali ke rumah saya, masih membicarakan tentang motivasi-motivasi.
Pertama saya diajarkan kenapa saya belum sukses? Semua ada waktunya, ada tahapan-tahapannya. Beliau bertanya kondisi saya sekarang, umur berapa tahun? Sudah punya apa? Masih sekolah apa ngga? Sudah menikah apa belum? Udah punya pacar apa belum? Umur Saya 27, menurut saya apa yang sudah saya miliki sekarang cukuplah buat sekarang, saya juga sedang kuliah, belum menikah tapi punya pacar.
Beliau melanjutkan pertanyaannya, kenapa belum menikahi pacar anda? Saya jawab, itu masalahnya pak, orang tua pacar saya belum bisa percaya pada saya, karena orang tua pacar saya menganggap saya belum punya apa-apa, mau di kasih makan apa nanti pacar saya?
Oh… beliau Nampak berpikir sejenak. Kemudian beliau meneruskan pembicaraannya, apa yang dilakukan orang tua pacar saya tidak ada salahnya, Rasa Takut selalu menghantui setiap orang dalam perjalanan hidupnya sampai manusia mau meninggal pun masih mempunyai rasa takut.
Wajar saja kalau seorang orang tua yang menyayangi anaknya bersikap seperti itu, jadikan motivasi… (bersambung)
No comments:
Post a Comment